Jumat, 08 Februari 2019

Pesan Sabar darimu, I; Kasihku


Atau gegara semalam aku baca teori romantisme kawan hidup seperjuangan
Njuk  kamu (?) menghadiri dunia imajiku?
Menyapa di antara gelembung mimpi
Berbisik menegaskan
Bahwa aku sepatutnya bersabar
dan sontak kujawab "untuk apa?"
Kemudian kau balas penerangan
Menyatakan  bahwa sabar ku untuk tetap menantimu selaku ksatriaku
Sabar; sebab ada banyak yang sedang saling kita perjuangkan
Sabar sebab kita sama-sama pemimpi(n)
Sabar sebab akan ada banyak badai dan pelangi yang akan kita jumpai
Pun sabar untuk tetap menjaga rasa yang sama meski lidah tak saling mengorasikan hati
Demi ambisi berkepemilikan di masa muda

Baiklah,
Ternyata memang
Semakin aku berusaha menggerus rasa yang ada; bukannya semakin melupamu beserta rasaku
Justru semakin ku yakin bahwa aku jatuh hati padamu, Pemenang.

Entah berapa banyak hati yang kau singkirkan
Dengan caramu yang memikatku penuh kesederhanaan
Angkringan, saling berhutang piutang, memperdebatkan keorganisasian, sependirian sepemikiran, saling caci perihal IPK daripada aktivis muda, ah apalagi yang perlu ku gambarkan?
Benar, kau adalah aku.

Penghujan Magelang, 16 Januari 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar