Terbahak tak kenal isak, kita bincangkan
dunia berdua.
Ada malam dimana aku benar-benar seutuhnya
milikmu
Namun adapun malam dimana aku benar-benar
ingin melepasmu
Karena ketidaktahananku mengimbangi
pola-pola yang kau suguhkan sepanjang malam yang menyaksikan dialektika kedua
pikir dan rasa daripada kita.
Marah, cemburu, iba, haru ah entah apalagi.
Semua terkemas sebagai bumbu petualanganku
yang terpikat oleh paras jiwamu.
Mereka menertawakan hatiku yang telah melampahkan kaki ke sana kemari tetapi naas hati justru tersandung sosok lelaki yang kusebut ayahku dalam bentuk lain.
Sungguh betapapun kita takkan pernah bisa sejatinya saling bertengkar saling diam berlama-lama.
Kau yang sebut pribadimu adalah pangeran ketika di hadapanku, memang tak salah; sebab telah turun banyak dongeng dan ramalan yang menyatakan bahwa kelak pemimpinku adalah aku; maksudnya aku akan dipimpin hidupnya oleh lelaki yang sama seperti diriku sendiri.
Dan, memang; hakikatnya kau adalah aku dan aku adalah kamu.
Aku semakin menyayangimu.
I; Kasihku.
Magelang, 10 Januari 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar